Pesona Samarida (Kalimantan Timur)
a. Sungai Mahakam
Peran vital dalam kehidupan keseharian warga Ibukota Kalimantan timur ini. Sejak zaman Belanda pun orang-orang Bugis yang diizinkan tinggal oleh Raja Kutai telah memanfaatkan aliran sungai ini untuk pertanian dan perikanan. Rumah-rumah rakit mereka yang didesain dengan ketinggian sama (“sama rendah”) merupakan simbol persamaan status yang dipercayai menjadi asal nama Samarinda. Dibawah ini merupakan foto jembatan yang ada di hulu sungai Mahakam.
Getting There..
Pemugaran bandara di Samarinda belum rampung. Anda bisa terbang dulu ke Balikpapan, lelu melanjutkan penerbangan menggunakan pesawat kecil Dirgantara Air Service, atau lewat jalur darat selama tiga jam. Maskapai yang bisa di pilih antara lain Garuda Indonesia, Mandala Airlines, Lion Air, Batavia Air, dan Sriwijaya Air.
What To See
- Menempati area seluas 12 hektare, Masjid Islamic Center merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, mengalahkan Istiqlal di Jakarta. Arsitekturnya mengingatkan kita pada Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Agung di Turki. Menara utamanya yang di lapisi granit memiliki ketinggian 99 meter (setara jumlah asma Allah).
- Pampang adalah tempat yang tepat untuk mengenal kebudayaan Dayak. Terletak 20 kilometer dari Samarinda, sejak 1970 desa ini dihuni oleh komunitas Dayak Kenyah. Setiap Minggu pukul 14.00 pertunjukan budaya berupa tari-tarian dipertontonkan untuk wisatawan di rumah adat. Walau desa ini terlihat makin modern, sekelumit kebudayaan Dayak masih bisa kita saksikan, termasuk orang Dayak berkuping panjang.
- Samarinda Square
- Samarinda Studio Palaran
- Seperti halnya Bogor, Samarinda juga punya kebun raya. Kawasan hijau seluas 300 hektare ini terletak sekitar 20 kilometer di utara kota. Kebun Raya Samarinda awalnya merupakan hutan penelitian Universitas Mulawarman, tapi kemudian dikembangkan menjadi sarana rekreasi dan dilengkapi kebun binatang serta fasilitas olahraga. Kita bisa lihat orangutan berkeliaran bebas di sini.
Where To Stay
- Swiss-Belhotel menjadi hotel internasional pertama di Samarinda. Hotel bintang empat ini memiliki 183 kamar dan akses lansung ke Central Plaza, mal terbesar di Samarinda. (www.swiss-belhotel.com).
- Berdiri di jantung kota, MJ Hotel adalah hotel yang strategis bagi para pebisnis. Hotel yang menaungi 74 kamar ini dilengkapi setiap lantainya dengan fasilitas free hotspot sehingga tamu tak kesulitan saat mengakses internet. (http://www.mjhotel.com/).
Where To Eat
- Bagi warga Samarinda, nasi kuning tidak dinikmati di acara-acara khusus saja, melainkan jadi menu sarapan favorit tiap hari. Makanan ini bisa ditemukan di banyak tempat. Berbeda dengan nasi kuning di Jawa yang memakai lauk ayam misalnya, nasi kuning di Samarinda menyuguhkan ikan haruan atau gabus.
- Jika ingn mencicipi makanan khas Kalimantan Timur, datanglah ke Warong Selera Acil Inun’s. Di sini semua hidangan hadir dalam kondisi segar. Menu andalannya adalah nasi bekepor, yakni nasi gurih dengan daun kemangi, cabai merah kecil, dan potongan ikan asin, ditemani ikan haruan bumbu pedas, daging, dan sayur. (Jl. Kadrie Onieng (Eks Pandan Harum), Komplek Erliza No. 100.
- Pisang gapit adalah salah satu camilan popular di Samarinda. Ia dibuat dari pisang kapok yang dipenyet, dibakar, dipotong-potong kecil, kemudian di sajikan dengan kuah santan dan gula merah. Keju bisa ditambahkan sebagai pelengkap, (Bonansa Café, Jl. A. Yani Ruko 4, Sungai Pinang Dalam, Samarinda).
Where To Shop
- Di Kerajinan Tenun Ikat Sarung Samarinda, kita tak Cuma bisa berebelanja produk tenun, tapi juga melihat langsung cara pembuatannya. Pengrajin menggunakan alat penenun tradisional yang disebut gedokan, tradisi yang dibawa oleh pendatang Bugis dari Sulawesi yang mendiami sisi sungai Mahakam. Butuh waktu sekitar tiga minggu untuk menyelesaikan satu helai sarung. (Jl. Bung Tomo, Smarinda Seberang).
- Pada 1989, Samarinda pernah mendapat reputasi Internasional setelah salah satu pusat perbelanjaannya, Citra Niaga, memperoleh Aga Khan Award, penghargaan bidang arsitektur khusus kaasan yang dihuni warga mayoritas Muslim.
- Untuk oleh-oleh, Anda bisa membeli amplang kuku macan, yakni kerupuk yang terbuat dari ikan tenggiri dan dicetak dengan bentuk kuku macan. Salah satu sentra penjualannya adalah Kampung Amplang. Toko juga menjajakan makanan khas lain seperti lempok durian, abon ikan, dan keripik buah. (Jl. Pangeran Antasari No. 10).
Don’t Miss
Festival Mahakam adalah perayaan paling meriah di Samarinda. Acara ini menampilkan berbagai kegiatan kreatif di bidang olahraga, kuliner, dan seni. Kita bisa menyaksikan lomba hias perah tradisional, memasak makanan khas Samarinda, dan lomba layang-layang.
0 komentar:
Posting Komentar